Archive for 2020

Artikel Opini

PERAN MAHASISWA KKN RDR 75 POSKO 72 DALAM MENANGKAL INFORMASI HOAX DI MASA PANDEMI COVID - 19

Oleh : Rizky Nur Fathony


Pandemi Covid – 19 membuat kegiatan sehari hari terhambat, dan sangat berdampak terhadap kehidupan yang dijalani. Baik dalam beribadah, bersosial terhadap teman, tetangga bahkan orang-orang yang di temui. Membuat kita harus social distancing(menjaga jarak). Hal ini membuat diri kita berusaha untuk beradaptasi dengan kebiasaan yang baru (New Normal).

Kebiasaan yang kita lakukan akhirnya tergeser yang membuat kita diharuskan beradaptasi. Apalagi perihal ibadah, yang biasa kita merapatkan shof saat beribadah pun harus memberikan jarak dalam ibadah sholat. Lalu dalam berdakwah, khutbah dan lain lain pun tidak di perbolehkan terlalu banyak orang berkumpul dan itu mesti di batasi. Lagi – lagi hal ini yang membuat kita berfikir untuk melakukan metode baru untuk berdakwah.

Sekarang ini banyak sekali orang berdakwah di media sosial seperti Youtube, Instagram, dan Facebook. Tak jarang yang mengadakan Webbinar atau seminar secara online mengenai Covid-19 dan Beribadah saat pandemi Covid-19. Ini pun menggeser pola komunikatif action ke connective action.

Sebagai seorang mad’u semestinya lebih cermat dalam mengikuti kegiatan ceramah melalui media sosial. Kita bisa mengikuti ceramah dari  Gus Dur, Gus Muss, Cak Nun, Ustadz Jefri, Zainuddin MZ dan masih banyak lagi. Sebagai mad’u/jamaah jangan sampai kita terjerumus dengan ajaran yang meyimpang bahkan di agama tersebut tidak mengajarkan ajaran tersebut. Maka dari itu pentingnya untuk cermat beragama dalam media sosial.

Untuk menangkal bahaya radikalisme beragama di masa pandemi covid – 19 mahasiswa KKN RDR 75 Posko 72 membuat acara seminar yang di hadiri oleh masyarakat perum. Beringin asri RW. 12 kel. Wonosari. Acara tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat pentingnya menyaring informasi dalam beragama di media sosial. Sebelum kita mensharing informasi tersebut.

Tujuan di buatnya acara itu untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat, Karena maraknya kasus penusukkan terhadap kyai, ustadz dan masih banyak lagi selama pandemi covid-19. Hal ini membuat pentingnya memilah informasi dari media sosial/media online, apalagi dalam beragama penting sekali untuk mengolah infomasi tersebut, dan melihat sumber keilmuan tidak hanya dari satu guru/ustadz/kyai aja. Yang jelas lebih melihat dari berbegai sudut pandang, agar tidak terjerumus hingga penyimpangan atau terlalu fanatik dalam beragama.

Adapun berbagai cara untu menangkal informasi hoax yaitu :

1. Hati-hati dengan judul provokatif

Berita hoax seringkali menggunakan judul sensasional yang provokatif, misalnya dengan langsung menudingkan jari ke pihak tertentu. Isinya pun bisa diambil dari berita media resmi, hanya saja diubah-ubah agar menimbulkan persepsi sesuai yang dikehendaki sang pembuat hoax. 
Oleh karenanya, apabila menjumpai berita denga judul provokatif, sebaiknya Anda mencari referensi berupa berita serupa dari situs online resmi, kemudian bandingkan isinya, apakah sama atau berbeda. Dengan demikian, setidaknya Anda sebabagi pembaca bisa memperoleh kesimpulan yang lebih berimbang.

2. Cermati alamat situs

Untuk informasi yang diperoleh dari website atau mencantumkan link, cermatilah alamat URL situs dimaksud. Apabila berasal dari situs yang belum terverifikasi sebagai institusi pers resmi -misalnya menggunakan domain blog, maka informasinya bisa dibilang meragukan. Menurut catatan Dewan Pers, di Indonesia terdapat sekitar 43.000 situs di Indonesia yang mengklaim sebagai portal berita. Dari jumlah tersebut, yang sudah terverifikasi sebagai situs berita resmi tak sampai 300. Artinya terdapat setidaknya puluhan ribu situs yang berpotensi menyebarkan berita palsu di internet yang mesti diwaspadai.

3. Periksa fakta

Perhatikan dari mana berita berasal dan siapa sumbernya? Apakah dari institusi resmi seperti KPK atau Polri? Sebaiknya jangan cepat percaya apabila informasi berasal dari pegiat ormas, tokoh politik, atau pengamat. Perhatikan keberimbangan sumber berita. Jika hanya ada satu sumber, pembaca tidak bisa mendapatkan gambaran yang utuh. Hal lain yang perlu diamati adalah perbedaan antara berita yang dibuat berdasarkan fakta dan opini. Fakta adalah peristiwa yang terjadi dengan kesaksian dan bukti, sementara opini adalah pendapat dan kesan dari penulis berita sehingga memiliki kecenderungan untuk bersifat subyektif.

4. Cek keaslian foto

Di era teknologi digital saat ini , bukan hanya konten berupa teks yang bisa dimanipulasi, melainkan juga konten lain berupa foto atau video. Ada kalanya pembuat berita palsu juga mengedit foto untuk memprovokasi pembaca. Cara untuk mengecek keaslian foto bisa dengan memanfaatkan mesin pencari Google, yakni dengan melakukan drag-and-drop ke kolom pencarian Google Images. Hasil pencarian akan menyajikan gambar-gambar serupa yang terdapat di internet sehingga bisa dibandingkan.

 

Artikel Opini

Pencegahan Resesi di masa pandemi Covid-19

Oleh : Rizky Nur Fathony



Pandemi Covid – 19 yang membuat perekonomian terhambat. Tidak sedikit usaha yang gulung tikar dan banyak perusahaan memPHK karyawan mereka. Dampak dari oandemi covid – 19 ini sangat mengerikan, apalagi berjangka yang cukup lama dari awal buan April hingga November ini. Tidak hanya itu,Covid ini pun berimbas terhadap berbagai hal seperti, Kesehatan, Pendidikan dan aktifitas sosial
Selain berdampak terhadap berbagai hal di atas, pandemi Covid-19 juga berdampak buruk
terhadap ekonomi. Selama pandemic covid – 19 banyak sekali usaha usaha umkm yang mengalami kerugian, apalagi pada sector hiburan yang membutuhkan banyak pengunjung. Tidak sedikit dari mereka yang banting stir dan mengganti usaha yang lain. Seperti, kolam renang yang sekarang banting stir jadi kola pemancingan dan masih banyak lagi. Selain itu tidak sedikit yang melakukan pengurangan karyawan.
Pandemi covid itulah yang menyebabkan para usaha umkm mengalami kerugian dan akhirnya melakukan pengurangan karyawan. Ini yang menjadi angka pengangguran semakin meningkat. Dan bahkan muncul pengangguran jenis baru. Upaya itu dilakukan untuk bertahan agar tidak mengalami gulung tikar.
Hal ini lah yang menyebabkan Indonesia mengalami perputaran ekonomi yang melambat bahkan bisa sampai terhenti. Sebuah studi kasus yang terjadi di lokasi saya bekerja, yaitu berlokasi di PS 3 Transformers pengurangan karyawan pun terjadi dan karyawan semakin sedikit, itu pun karyawan yang masih bertahan mengalami pengurangan jam kerja dan menurunnya ke tepat an pendapatan. Karena menggunakan sistem absen 28 kali kerja baru bisa gajian. Sedangan sekarang berangkat 2 kali masuk dan 2 kali libur.
Studi kasus lain yang saya angkat berlokasi di lingkup pengabdian KKN RDR 75 UIN Walisongo, yaitu berlokasi di Perumahan Beringin Asri, Kelurahan Wonosari, Kecamatan Ngaliyan, Kota
Semarang.
Tidak sedikit dari masyarakat yang mengalami pengurangan karyawan membuat dia harus berfikir cepat untuk memperoleh penghasilan. Agar mampu menafkahi keluarganya. Mereka pun melakukan budidaya ikan lele yang sampai akhirnya hasil dari ikan lele tersebut mampu memuatnya tercukupi untuk sehari hari. Ini lah salah satu contoh upaya pengurangan resesi yang terjadi saat ini.
Adapun upaya pengurangan resesi yang lain yaitu :
  1. Kurangi konsumsi belanja dan tanggung jawab memikirkan orang yang dicintai, Sebaiknya mulai dibiaskan mengurangi tingkat konsumsi belanja dengan cara-cara yang masih mungkin dilakukan. Salah satu contoh, bagi anggota keluarga dewasa mengurangi “jatah” makan nasi sebanyak sepertiga dari porsi biasanya, bahkan mengurangi kebiasaan main gim dan surfing internet. Pemilihan anggaran untuk kebutuhan keluarga yang menjadi prioritas yang telah disiapkan untuk dibeli seperti saat menghadapi kontraksi akibat pandemi. Hal tersebut di antaranya beras, gas elpiji, mi instan, kecap manis, minyak goreng, bumbu dapur, sabun mandi, sabun cuci baju, shampo, pasti gigi, kuota internet, pulsa telepon, dan kebutuhan prioritas lainya. Jika Anda seorang tulang punggung keluarga, maka perlu memastikan kehidupan mereka di masa depan. Salah satunya dengan cara memastikan bahwa memiliki asuransi kecacatan dan asuransi jiwa yang memadai. Jika resesi terjadi, sudah terbiasa untuk berhemat dan masih bisa bertahan.
  1. Tingkatkan kapasitas dana darurat, Miliki dana darurat atau cadangan mulai dari sekarang. Jangan sampai di kemudian hari kita mengandalkan dari utang ketika kebutuhan darurat harus dikeluarkan. Jika sudah memiliki dana darurat, perkuatlah kapasitasnya. Semua anggota keluarga harus bisa memastikan kebutuhan kehidupannya tercukupi hingga 3-6 Bulan ke depan
  1. Meningkatkan penghasilan, Salah satu cara terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan penghasilan harian atau bulanan sebagai antisipasi. Jika sering menghabiskan waktu untuk membaca blog keuangan pribadi atau artikel keuangan pribadi, maka bisa melihat bahwa ada saatnya untuk mengambil pekerjaan sampingan. Namun jangan mengabaikan aset terpenting yakni pekerjaan yang ada saat ini. Jika dapat meluangkan sedikit waktu lembur dan bekerja keras untuk mendapatkan promosi, itu mungkin cara yang jauh lebih bermanfaat untuk meningkatkan penghasilan.
  1. Belanja dari orang terdekat, Dalam situasi yang sulit, sangat memungkinkan kita membutuhkan bantuan dari orang lain. Oleh sebab itu membangun hubungan baik dari orang-orang terdekat seperti tetangga, teman, saudara, kolega dengan memilih berbelanja kepada mereka. Hal ini menjadi salah satu investasi terbaik untuk menjadi bekal yang sangat membantu dalam menghadapi situasi sulit nantinya.
  1. Cari pemasukan sampingan, Saat resesi, pendapatan bisa tiba-tiba berkurang. Maka penting mencari pemasukan sampingan untuk mengamankan kemampuan keuangan. Tentu harus kreatif dan inovatif dalam hal ini. Cara menemukan pekerjaan sampingan seperti berbisnis keci-kecilan, memiliki sumber pendapatan yang pasif, atau lainnya.

- Copyright © Animeonah - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -